




Mengolah pangan kualitas ekspor tentu tidaklah mudah, karena harus memenuhi standar mutu yang bisa diterima di pasar internasional. Dalam hal standar manajemen perusahaan paling tidak sudah menerapkan sistem manajemen ISO 9001, demikian juga standar keamanan pangan menerapkan ISO 22000 dan HACCP. (more…)
Tahukah Anda bahwa 60% kematian disebabkan oleh penyakit tak menular seperti stroke, jantung, diabetes, hipertensi, dan obesitas. “Hal ini sangat disayangkan, mengingat bahwa penyakit tak menular ini sebenarnya dapat dicegah melalui pola makan dengan memerhatikan nutrisi yang benar,” ungkap Prof. Fransiska Rungkat Zakaria dalam seminar di Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (FIKKES) UNIMUS Desember 2017 lalu. Prof Since biasa dipanggilnya adalah dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB dan juga konsultan GGL WHO Indonesia. Berikut paparannya pada seminar yang dipandu oleh Dr Ir Nurrahman dosen Teknologi Pangan UNIMUS dan dibuka oleh Dr Budi Santoso, SKM, MKes Med. (more…)
Penah melihat Tari Saman yang berasal dari Aceh khan? Tari yang ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 di Bali tahun 2011, dimainkan dengan apik oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan UNIMUS dalam berbagai event kegiatan di lingkup Unimus hingga event berskala Jawa Tengah. Terakhir Tari Saman Tekpang UNIMUS tampil di acara Grand Final Miss Inspiring beauty Wardah Desember 2017 lalu di Hotel Neo Candi Semarang. “Wardah beauty agent semarang yang menggelar acara ini merasa pas mengundang kami, menghibur event lomba untuk memberi kesan yang menarik sesuai dengan tujuan diadakannya acara,” tutur mahasiswa semester prodi Teknologi Pangan UNIMUS. “Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng juga mengapresiasi kami ketika kami tampil di depan beliau,” tambahnya. (more…)
Kegiatan Makrab (Malam Keabraban) 18-19 November 2017 adalah sarana silaturahmi seluruh angkatan mahasiswa Prodi Teknologi Pangan Unimus, utamanya untuk mengakrabkan mahasiswa baru. Disampaikan oleh Kaprodi Ibu Dr Nurhidajah STP MSi pada acara pembukaan Makrab, “Acara ini sangat positif karena untuk membangun kekeluargaan di ‘rumah’ yang bernama Teknologi Pangan. Para dosen berperan layaknya orang tua yang ada di rumah, Anda mahasiswa baru punya kakak yaitu angkatan di atasnya, dan sebaliknya kakak tingkat juga harus menyadari mempunyai adik baru yaitu mahasiswa semester satu. Saling perkuatlah bangunan rumah ini.” (more…)
Jawa Timur dan Bali menjadi tujuan KKL 2017 mahasiswa Teknologi Pangan Unimus. “Kekhasan potensi pangan daerah dan keuletan jiwa wirausaha masyarakat di sana yang ingin kita dapatkan dari kegiatan KKL. Kombinasi antara belajar dan wisata, terutama kunjungan di Kusuma agrowisata Malang yaitu dengan melihat proses pembuatan venegar, dodol dan sari buah apel, diakhiri dengan pemetikan buah apel, “ jelas Dr Ir Nurrahman MSi dosen pendamping KKL. (more…)
IRMA FITRIANA ARDI KUSUMAWATI, mahasiswa semester 5 Prodi Teknologi Pangan Unimus, termasuk salah satu yang beruntung dari 20 peserta pertukaran pemuda dan mahasiswa muslim (Japan Friendship Exchange for Islamic Students/Youth Union) seIndonesia ke Tokyo Jepang pada 2-10 Oktober 2017. “Selamat atas keberhasilan dan terpilihnya Sdri Irma menjadi duta Prodi, duta Unimus dan juga duta Indonesia dalam program JENESYS (Japan East Asia Network of Exchange for Student and Youths) yaitu program pertukaran pelajar dan pemuda yang diselenggarakan oleh Japan International Cooperation Center (JICE),” sambut Dr Nurhidajah STP MSi Kaprodi Teknologi Pangan Unimus. Sebelumnya juga telah diselenggarakan upacara pelepasan oleh Rektor di depan civitas akademika Unimus (more…)
The next step in the analysis would be navigate to this website to make a conclusion by drawing a detailed review of your findings.
Nanoteknologi merupakan bidang ilmu yang relatif masih baru. Ilmu tersebut berawal pada tahun 1959, ketika seorang ahli Fisika Caltech, yang bernama Richard Feynman memaparkan suatu visi masa depan tentang ilmu pengetahuan.
Jenewa, Swiss: Kandidat Indonesia, Prof. Purwiyatno Hariyadi terpilih sebagai Wakil Ketua Codex Alimentarius Commission (CAC) periode 2017-2018 pada pemilihan yang berlangsung selama Pertemuan CAC ke-40 di Jenewa (19/7). Dengan dukungan bersama Kementerian Luar Negeri RI, Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan PTRI Jenewa, Prof. Purwiyatno, guru besar pada Institut Pertanian Bogor (IPB), berhasil meraih suara tertinggi sebanyak 103 suara dari total 122 suara, mengalahkan kandidat Inggris dan Lebanon yang masing-masing meraih 102 suara, dan kandidat Papua Nugini sebanyak 59 suara.
Tiga kandidat peraih suara terbanyak menduduki 3 (tiga) posisi Wakil Ketua Codex. Para Wakil Ketua Codex ini selanjutnya akan bekerja sama dengan kandidat Brasil yang terpilih sebagai Ketua Codex periode 2017-2018 pada pemilihan hari sebelumnya. Pada praktek periode-periode sebelumnya, Ketua dan Wakil Ketua Codex diperpanjang masa penugasannya sampai dua periode.
Ketua dan Wakil Ketua dari Brasil, Indonesia, Inggris dan Lebanon tersebut akan tergabung dalam Executive Committee yang merupakan badan eksekutif Codex.
Bagi Indonesia, peran aktif di Codex adalah penting karena statusnya sebagai badan pembentuk standar internasional yang menjadi acuan dan rujukan global dalam standarisasi pangan guna melindungi kesehatan konsumen dan memfasilitasi perdagangan pangan internasional yang adil.
Dalam sambutan kemenangan, mewakili delegasi Indonesia, Kepala BSN, Dr. Bambang Prasetyo menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mendukung pencalonan Prof. Purwiyatno. Keberhasilan Indonesia tersebut bukan hanya menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong pembentukan standar Codex yang tidak saja ditujukan untuk melindungi kesehatan konsumen, tetapi juga untuk mewujudkan ketahanan pangan global, dengan memfasilitasi akses makanan yang sehat, aman dan memadai bagi masyarakat (food security dan food safety).
Selain itu, partisipasi aktif Indonesia dalam badan tersebut juga ditujukan guna memastikan praktik perdagangan makanan internasional berlangsung secara adil.
Watapri Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, yang turut menyaksikan proses pemilihan yang berlangsung ketat, menilai bahwa terpilihnya kandidat Indonesia merupakan pengakuan 188 negara anggota Codex atas kompetensi Prof. Purwiyatno dan komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam CAC. Keberhasilan tersebut juga bukan hanya akan meningkatkan citra dan kredibilitas Indonesia pada forum-forum internasional lainnya, namun juga dapat dimanfaatkan untuk terlibat aktif dalam mempengaruhi penetapan standar internasional yang berdampak pada peningkatan akses pasar makanan Indonesia.
Menurut Duta Besar Hasan Kleib, keterlibatan Indonesia dalam penyusunan standar Codex diperlukan tidak hanya untuk meningkatkan perlindungan kesehatan konsumen tapi juga guna memastikan pemenuhan standar dan regulasi sehingga produk pangan Indonesia dapat diterima dalam perdagangan internasional.
Kompetensi Prof. Purwiyatno sebagai Wakil Ketua akan memperkuat fungsi Codex Alimentarius Commission. Mengingat keahliannya di bidang food engineering dan kemampuannya dalam bernegosiasi dengan berbagai pihak akan sangat membantu pengambilan keputusan dan penyusunan substansi di Codex yang sesuai dengan kepentingan seluruh negara anggota. Disamping itu, terpilihnya Prof. Purwiyatno diharapkan dapat meningkatkan keahlian para pemangku kepentingan terkait dalam merumuskan dan memperbaiki standar pangan di Indonesia. (sumber: PTRI Jenewa)
Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS), Indonesia World Food Day (IWFD) XXXVII Tahun 2017 adalah momentum untuk menguatkan peran generasi muda dalam pembangunan pertanian dalam arti luas, sesuai dengan tema HPS dunia XXXVII tahun 2017 yang ditetapkan FAO yaitu “Change the future of migration. Invest in food security and rural development” sedangkan tema nasional yang telah dicanangkan Indonesia adalah “Menggerakkan Generasi Muda Dalam Membangun Pertanian Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia”. (more…)