You are currently viewing BPOM RI gandeng Unimus Memperkuat Program Cipta SDM Unggul Indonesia

BPOM RI gandeng Unimus Memperkuat Program Cipta SDM Unggul Indonesia

Kepada BPOM RI Taruna IkrarJakarta, Senin 9 Desember 2024, bertempat di Gedung Bhineka Tunggal Ika – Badan Pangawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia diselenggarakan penandatanganan MoU antara BPOM dan Unimus, dimana Unimus menjadi bagian 19 Perguruan Tinggi terpilih se-Indonesia dalam bekerjasama untuk mendukung Program Pangan Aman Goes To Campus. Penandatangan pihak BPOM yaitu Kepala BPOM Bpk Taruna Ikrar sedangkan dari Unimus diwakili Pembantu Rektor Bidang IV M Yusuf PhD. acara dilanjutkan sosialisasi tentang Program Magang Studi Independent Bersertifikat–Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

M Yusuf PhD diantara 19 perwakilan kampus penandatangan MoUProgram BPOM ini merupakan terobosan dalam menciptakan SDM unggul di bidang keamanan pangan dengan meningkatkan kompetensi dan partisipasi mahasiswa dalam melakukan pendampingan UMKM pengolahan pangan. Selain itu, juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pembelajaran di luar kampus dengan metode pembelajaran yang dapat dikonversi ke dalam satuan kredit semester.

Program pangan aman go to campus (20 SKS) memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan profesi sebagai fasilisator kemananan pangan kompeten dan pengalaman praktik kerja nyata di UMKM pangan olahan dalam memproduksi pangan sesuai standar cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB). “Kami menyambut baik kerjasama ini, karena pendampingan kami kepada UMKM dalam memperoleh sertifikat CPPOB demikian juga nomor ijin edar BPOM, mendapat support dari pemerintah dalam hal ini BPOM,” jelas Dr Agus Suyanto STP MSi, dosen Prodi Teknologi Pangan Unimus.

Menurut data BPOM, jumlah mahasiswa yang mendaftar untuk program Pangan Aman Goes to Campus (PAGC)-MBKM terus meningkat. Pada tahun 2024, tercatat 3.482 mahasiswa yang melamar pada batch 5, dan 2.563 mahasiswa pada batch 6. Angka ini menunjukkan bahwa program ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi pengangguran melalui penyediaan lulusan perguruan tinggi yang kompeten di bidang keamanan pangan. Selain itu, program ini juga berpotensi menciptakan peluang kerja baru dan mendorong lahirnya pengusaha baru di sektor pangan.