Int’ Webinar Himatepa Unimus: Influencer Muda Pangan dapat Berperan Mensosialisasikan Hasil Inovasi Produk Pangan

0
740
Panitia Int' Webinar Himatepa Unimus
Panitia Int’ Webinar Himatepa Unimus

Himpunan Mahasiswa Jurusan S1 Teknologi Pangan (Himatepa) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) sukses menggelar Webinar Pangan Internasional secara hybrid yang diselenggarakan di Aula  NRC 408 Fikkes Unimus menggunakan platform zoom pada hari Ahad, 17 Juli 2022, diikuti oleh 300-an peserta dari dalam dan luar negeri.  Sambutan pembukaan (Opening speech) disampaikan oleh Dr Ir Samsudi Rahardjo MM MT mewakili Rektor Unimus.

Acara dimoderatori oleh Safira Firdaus, S.TP alumni Prodi Teknologi Pangan Unimus yang saat ini menjadi mahasiswa pascasarjana Program Ilmu Pangan IPB University. Pembicara yang diundang adalah Dr. Cristalina Jalil Marsal (Head of Postgraduate & Assis Professor, Faculty of Agriculture, UNISSA Brunei Darussalam), Dr Nur Thaqifah Salihah Binti Haji Mohd Salleh (Deputy Dean & Lecturer, Faculty of Agriculture, UNISSA Brunei Darussalam), dan  Dr.-Ing. Dase Hunaefi, STP, MFoodST (Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan – IPB University, Peneliti – Seafast Center)

Dr Nur Taqifah Shalihah dan Dr Cristalina Jalil Marsal (UNISSA, Brunei Darussalam) membagikan ilmunya mengenai pengembangan produk pangan. Menurut Dr Thaqifah, “Pengembangan produk pangan perlu dilakukan guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat dan bervariatif, selain itu menjadi alasan bagi perusahaan untuk tetap kompetitif di pasar. Hal yang harus dilakukan untuk mengembangkan produk baru diantaranya ialah mendapatkan gagasan produk (idea generate), menyaring gagasan produk (idea screening), pengembangan produk, serta pengujian produk (trial and error) agar produk pangan dapat dilepas di pasaran.”

Dr Cristalina membagikan pengalamannya meneliti gelatin yang terbuat dari ikan nila. Gelatin yang terbuat dari ikan merupakan solusi alternatif pengganti gelatin yang terbuat dari sapi dan babi. Beliau menyatakan, gelatin yang terbuat dari bahan dasar ikan lebih murah serta terjamin kehalalannya. Produk-produk dengan bahan tambahan pangan gelatin yang terbuat dari ikan sudah banyak ditemui di Eropa, namun sangat jarang ditemui di daerah Asia.

Dr.Ing Dase Hunaefi, STP, MFood. ST. dan moderator Safira STP
Dr.Ing Dase Hunaefi, STP, MFood. ST. dan moderator Safira STP

Dr. Ing Dase Hunaefi STP MFood ST dari Fateta IPB University memaparkan pengembangkan pangan lokal menjadi suatu produk pangan dengan inovasi yang dapat disukai oleh berbagai kalangan usia. “Pemasaran pangan lokal di era ini sangat mudah dilakukan, diantaranya menggunakan bantuan media internet, video, atau pun memanfaatkan para influencer muda, sehingga mampu mengenalkan pangan lokal dengan lebih baik. Permasalahan utama dari produk pangan lokal adalah pendeknya usia simpan serta perubahan secara sensori. Kedua permasalahan perlu diperhatikan dengan baik, khususnya oleh para ahli teknologi pangan agar pangan lokal dapat menjadi produk pangan yang mampu berkompetisi secara global, Jelasnya.

“Pengembangan dan inovasi pangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan eksistensi pangan agar bisa diterima konsumen. Perlu peran influencer untuk mempromosikan hasilnya dan dengan dibuat market place maupun media online lain,” Tambah Dr Agus Suyanto, STP MSi dosen Teknologi Pangan Unimus sembari memberi apresiasi kepada mahasiswa yang sukses menggelar kegiatan berskala internasional. (Gus/safira, admin)