Isu keberlanjutan (sustainability) dalam pembangunan agroindustry terus menguat. Agroindustry tidak sekedar mengejar nilai tambah produk (product value added) dan keberlanjutan dari aspek bisnis. “Nilai tambah dapat diformulasi dalam sebuah usaha pengolahan agro menjadi produk yang berdaya saing atau unggul secara kompetitif. Keunggulan komparatif produk agro maritim karena melimpahkan sumber daya (alam, tenaga kerja/SDM, iklim) dapat ditingkatkan menjadi unggul secara bersaing melalui transformasi pengolahan pangan yang baik,” jelas Dr Agus Suyanto pakar agroindustrial engineering Unimus.
Keberlanjutan usaha agroindustry mengandung makna meningkatkan kesejahteran ekonomi dan menciptakaan nilai, solidaritas sosial, dan tetap memelihara lingkungan yang sehat. “Keberlanjutan harus ditopang oleh tiga pilar, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Bahasa lainnya adalah 3 P Profit, people, and planet.“ Tuntutan manusia yang semakin sadar akan keselamatan lingkungan juga telah menggeser paradigma nilai keberlanjutan. Aspek lingkungan tidak hanya beririsan dengan aspek sosial dan ekonomi, tetapi menjadi tolok ukur utama atau pembatas dari keberlanjutan agroindustri. Materi kuliah pembangunan agroindustri dapat diunduh di pembangunan agroindustri