Perusahaan-Perusahaan Bonafid Menjadi Lahan PKL 2017 Mahasiswa Teknologi Pangan UNIMUS

0
8527
PKL Teknologi Pangan UNIMUS di PT Maya Food Industries, Pekalongan
PKL Teknologi Pangan UNIMUS di PT Maya Food Industries, Pekalongan

Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa Prodi Teknologi Pangan adalah Praktek Kerja Lapangan (PKL) di industri pangan. Mereka dapat mengikuti PKL setelah memiliki bekal pengetahuan food industry yaitu telah menyelesaikan mata kuliah dasar dan pengembangan. “Dengan PKL mahasiswa dapat melihat langsung aplikasi teori yang diajarkan di kampus, sekaligus dapat melatih hard dan soft skill yang tentunya sangat diperlukan ketika mereka di dunia kerja. Dalam kerangka lebih luas lagi, kegiatan PKL juga sinergi antar institusi perguruan tinggi dan industri untuk saling mengisi dan meningkatkan kerjasama yang menguntungkan,” jelas Dr Nurhidajah STP MSi, ketua Prodi Teknologi Pangan UNIMUS ketika memberikan bekal kepada mahasiswa yang akan PKL.

Ditambahkannya, Tahun 2017 ini mahasiswa dapat mengikuti PKL sesuai dengan minat dan ketersediaan tempat dari industri-industri pangan yang telah menjadi mitra kami. Kegiatan PKL mahasiswa mendapat pembimbing akademik dari kampus dan pembimbing lapang dari perusahaan tempat PKL. “Alhamdulillah mahasiswa kami bisa PKL di perusahaan-perusahaan bonafid, seperti PT Garuda Food, PT Dua Kelinci, PT Tambi dan PT Pagilaran  keduanya perusahaan Teh, CV Yuasa Food  (produk Carika), PT Maya Food Industries dan PT Guna Citra Kartika keduanya seafood canning industry dengan pasar ekspor, serta PTN IX Perkebunan Kopi Banaran,” jelasnya.

Ditambahkan oleh Dr Ir Nurrahman MSi yang mensupervisi PKL di PT Maya Food Industries dan PT Pagilaran, output dari PKL yang dilaksanakan selama 1 bulan di industri adalah mahasiswa memahami proses industri pangan dengan segala aspeknya dalam bentuk laporan PKL yang sudah dipresentasikan di depan pembimbing. “Mahasiswa akan diarahkan oleh pembimbing akademik dan pembimbing lapangan untuk memperdalam pada topik tertentu, disamping melihat secara keseluruhan proses.  Mahasiswa dapat memperdalam pada aspek good manufacturing practices, sanitasi dan hygiene perusahaan, Hazard Analitical critical control point (HACCP), quality control produksi, Research and Development of Product, atau penerapan ISO tentang food safety,” jelasnya.

PT Garudafood Putra Putri Jaya, Pati

Ir Wikanastri memberikan cinderamata PKL Teknologi Pangan UNIMUS ke PT Garuda Food
Ir Wikanastri MT memberikan cinderamata PKL Teknologi Pangan UNIMUS ke PT Garuda Food

Mahasiswa yang PKL di PT Garuda food adalah Isnaeni Imeilda Astuti dengan pembimbing akademik Ibu Ir Wikanastri Hersoelistyorini MT, “Kami ditempatkan di divisi roasted peanuts (kacang garing) mengikuti PKL selama 2 bulan yaitu 16 januari – 9 maret,” jelas Isnaeni.

“Selama PKL dengan mengikuti tata tertib seperti karyawan di sana mulai dari jam kerja dan pakaian.  Kegiatan yang kami lakukan antara lain Mempelajari proses produksi kacang garing, Mempelajari dan mengkaji kemungkinan adanya berbagai masalah dalam Proses Produksi, dan melihat praktek Hygiene dan sanitasi perusahaan. Alhamdulillah, kami merasakan banyak manfaat dari PKL ini, diantaranya Mengetahui gambaran umum perusahaan PT GarudaFood Putra Putri Jaya Pati,  Mengetahui Proses Produksi, dan Mengetahui proses Daily Manufacture,” tambahnya.

Produk PT Garuda Food
Produk PT Garuda Food

Perusahaan berawal dari tahun 1987 didirikan Darmo Putro (alm) mendirikan PT Tudung Putra Jaya yang memproduksi kacang garing kemudian menjadi PT GarudaFood  putra putri jaya tahun 1990 di Pati Jawa Tengah, saat ini telah memiliki 15 pabrik tersebar di Indonesia dan tahun 2012 mendirikan Garuda Polyflex Foods Private Limited (GP Foods) India.  Perusahaan ini bawah naungan Tudung Group selaku perusahaan induk  juga memiliki lini bisnis agri yang beroperasi di bidang pengolahan minyak sawit (Crude Palm Oil).  PT GarudaFood Jaya didirikan, dengan memproduksi Gery-merek biskuit dan Gery Saluut, kemudian PT Triteguh Manunggal Sejati, meluncurkan produk jeli dengan merek Okky dan Keffy.

PT Dua Kelinci, Pati.

Produk PT Dua Kelinci
Produk PT Dua Kelinci

Anggota tim PKL di PT Dua Kelinci Kabupaten Pati adalah Diksy Zeta Amorta,Yani Maghfiroh, Angga Saputra, dan Marini dengan pembimbing akademik Ir Wikanastri Hersoelistyorini MT. PKL dilaksanakan pada 16 Januari- 18 Februari 2017. “Dalam PKL kami mengikuti keseluruhan proses produksi termasuk pengendalian mutu produk, analisa laboratorium produk. Manfaat PKL sangat banyak, intinya dapat mengimplementasikan teori kuliah dalam praktik nyata di perusahan pangan,” jelas Angga Saputra.

PT Dua Kelinci telah mengembangkan serta menyempurnakan kacang dan makanan ringan olahan berkualitas tinggi lainnya selama hampir 40 tahun. PT. Dua Kelinci telah berhasil memperluas jangkauan distribusi nya ke pangsa pasar internasional seperti Asia Tenggara, Cina, Timur Tengah, Eropa, Amerika Utara, dan Afrika.

Perusahaan bermula pada tahun 1972 yaitu mengemas kacang oleh suami dan istri Bpk Ho Sie Ak dan Ibu Lauw Bie Giok dengan merek “Sari Gurih” dengan logo dua kelinci. Tahun 1982 nama merek berubah dari “Sari Gurih” menjadi “Dua Kelinci”, kemudian pada 1985 PT Dua Kelinci dibentuk sebagai perusahaan yang terdaftar oleh generasi kedua, Bapak Ali Arifin dan Bapak Hadi Sutiono yang saat ini memimpin perusahaan. Pengembangan diversifikasi produk saat ini terus dikembangkan, tidak hanya Kacang, saat ini telah merambah ke wafer dan produk minuman. Tahun 2007 adalah strating point menerapkan standar kualitas internasional agar bisa memasarkan produknya di level internasional.

PT Perkebunan Tambi UP Bedakah, Wonosobo

M Yusuf PhD beserta tim PKL Teknologi Pangan UNIMUS menyerahkan cinderamata PKL
M Yusuf PhD beserta tim PKL Teknologi Pangan UNIMUS menyerahkan cinderamata PKL

Anggota tim PKL terdiri dari  Umi Nur Faizati, Muthia Damayanti, Rosita Dewi, Wahyu Suhartanti dibimbing oleh  Muh.Yusuf Ph.D. “Kami melaksanakan PKL  23 Januari-15 Februari 2017.  Kegiatan selama PKL meliputi Praktek mengolah teh yang terdiri dari pelayuan, penggilingan, pengeringan, sortasi, penyimpanan. Kemudian mempelajari HACCP dan  mempelajari sanitasi di pabrik,” jelasnya Umi Nur Faizati. Ditambahkan manfaat PKL dapat menambah pengalaman, menambah ilmu dalam pengolahan teh, melatih diri dalam bekerja, dan menambah teman dan saudara.

PT Perkebunan Teh Tambi mengelola tiga unit produksi yaitu di Bedakan, Tambi dan Tanjungsari, memproduksi berbagai macam jenis teh hijau, teh Hitam dan teh kemasan dengan berbagai varian kualitas, memenuhi permintaan domestic dan ekspor. Lokasi perkebunan yang eksotik di pegunungan Dieng menjadikan PT Perkebunan Teh Tambi memiliki daya tarik tersendiri, sehingga perusahaan telah mengembangkannya dalam wisata agro dan kedai teh siap menunggu pengunjung menikmati minum teh di udara gunung.

Yuasa Food Berkah Makmur, Wonosobo

M Yusuf PhD dan tim PKL Teknologi Pangan UNIMUS bersama CV Yuasa Food
M Yusuf PhD dan tim PKL Teknologi Pangan UNIMUS bersama CV Yuasa Food

Anggota tim PKL di Yuasa Food yang memproduksi sirup dan manisan buah Carika adalah Hanifah Tsurayya Ayu Wardani, Rizki Anis Pramesthi, dengan pembimbing akademik Moh Yusuf, Ph.D serta pembimbing lapangan Bpk. Miftakhudin. “Kami melaksanakan PKL pada tanggal 23 Januari-15 Feb 2017, dengan kegiatan PKL melihat pada proses penanganan bahan mentah hingga pengupasan carica, bagian produksi sirup carica, serta bagian pengemasan dan penyimpanan produk. Disamping produk Carika Yuasa  food telah melakukan diversifikasi usaha yaitu produksi sambal Lombok Idjo dan kripik jamur,” jelas Tsuroya Ayu Wardani.

Ditambahkan oleh Rizki Anis, Manfaat PKL  bertambahnya ilmu tntng bagaimana proses produksi manisan carica khas Dieng Wonosobo, bertambahnya pengalaman dgn merasakan sendiri setiap proses produksi manisan Carica, menjadi lebih mengerti apa saja hal yg perlu diperhatikan dan dikontrol (QC) selama produksi.

CV Yuasafood Berkah Makmur berhasil mengembangkan produk pangan lokal sehingga menjadi icon daerah Wonosobo untuk mencari oleh-oleh khas daerah. “Carica juga diminati konsumen di Batam dan Singapura, guna mendekatkan produk carica bagi konsumen di luar pulau jawa dan luar negeri, yuasa food menggelar promo carica hingga ke Singapura dan Belanda,” jelas Bpk Mifbakhuddin. Produk olahan CV Carica Yuasa food antara lain Carica in syrup dalam kemasan Kaleng, botol kaca, Standing plastik pouch dan cup mangkok, Permen carica, syrup carica, juice carica. Semua disajikan dalam bentuk awetan yang higienis, sehat dan tahan lama serta citarasa yang segar serasa buah aslinya.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX (Kopi Banaran)

Siti Aminah STP MSi dan tim PKL Teknologi Pangan UNIMUS bersama PTPN IX
Siti Aminah STP MSi dan tim PKLTeknologi Pangan UNIMUS bersama PTPN IX

 

Anggota tim PKL di PTPN IX unit Pengolahan biji kopi dan kopi bubuk adalah Iis Istiqomah, Rinesti Dwiyaning Putri, Hajar Hanif Nisrina, Dan Arif Wibowo dengan pembimbing pkl Ibu Siti Aminah,  STP MSi dan pembimbing lapangan PTPN IX Bpk.  Sujoyo. “Kami melaksanakan PKL tanggal 16 Januari- 16 Februari 2017, dengan kegiatan melakukan Observasi proses pengolahan dan mutu biji kopi dan kopi bubuk, proses pengemasan biji kopi dan kopi bubuk, melihat praktek sanitasi dalam ruang lingkup pabrik,” terang Hajar Hanif. Ditambahkan oleh temannya, Informasi diperlengkap dengan melakukan wawancara dengan beberapa staff di pabrik. Manfaat PKL yang kami rasakan dapat memberikan wawasan pengetahuan mengenai proses pengolahan biji kopi hingga menjadi kopi bubuk,  mengetahui kemasan yang tepat pada pengemasan biji kopi dan kopi bubuk, dan mengetahui penerapan sanitasi dalam pabrik. “

ptpn 9Perkebunan Nusantara IX yang saat ini memiliki wilayah kerja di Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah kebun 15 unit Kerja kebun, 1 unit kerja Agrowisata dan jumlah Pabrik Gula (PG) 8 unit, saat ini mengelola empat komoditi utama antara lain karet, gula, teh, dan kopi. Di samping itu, perusahaan juga telah mengembangkan beberapa produk hilir sebagai produk konsumsi seperti Kopi Luwak, Banaran Kopi Premium, Teh Kaligua, Teh Semugih, Gula 9, dan Sirup Pala.

Produk-produk PT Perkebunan Nusantara IX dipasarkan di pasar domestik maupun pasar luar negeri sebagian besar dalam bentuk bulk. PT Perkebunan Nusantara IX juga memproduksi dan memasarkan produk-produk hilir berupa teh kemasan, teh celup, serta gula pasir dan kopi bubuk dalam kemasan. Lokasinya yang indah dimanfaatkan juga sebagai wisata alam, salah satunya Agrowisata Kebun Banaran di lengkapi dengan Coffee Shop ”Kampoeng Kopi Banaran” yang ramai disinggahi pengunjung.

PT Maya Food Industries, Pekalongan

Salah satu produk PT Maya Food, Sesibon Sardines
Salah satu produk PT Maya Food, Sesibon Sardines

Anggota tim PKL di PT Maya Food adalah Riska Ciptasari, Ilman Dwi Finahari, dan Yusuf Hamdani dengan pembimbing akademik Bpk. Dr Ir Nurrahman MSi dan pembimbing lapangan Bpk.  Eko Setyadi ST.  “Kami melaksanakan PKL tanggal 16 Januari-16 Februari 2017, dengan kegiatan Wawancara dan observasi pada proses produksi.  Manfaat PKL kami dapat dapat mengetahui dan menggabungkan antara ilmu yang didapat dikampus dengan praktek yang ada dilapangan,” jelas Riska Ciptasari.

Maya food Industries adalah perusahaan PMA (foreign investment) dari Maya Group dengan Marine Product berbagai jenis canned mackerel/sardines/tuna, frozen surimi, baso ikan, cracker, dan fish meal dengan nama produksi Botan, Ranessa, Sesibon. PT Maya food juga mengembangkan diversifikasi produk, tidak hanya hasil laut tetapi juga pengalengan produk hortikultura canned fruits (pineapple, fruits cocktail). Jumlah tenaga kerja yang bekerja di PT Maya Food Industries sebanyak 620 orang.

PT Pagilaran, Batang

PT Pagilaran
PT Pagilaran

Anggota tim PKL di PT Pagilaran unit The di Kabupaten Batang adalah Mahrani puspi, Misbahudin, dan Azqia Fajriyani dengan pembimbing akademik Dr Ir Nurrahman MSi. “Kami melaksanakan PKL 15 Januari-15 Februari 2017. Kegiatan selama PKL mengikuti alur proses mulai dari kebun, pemetikan pengolahan sampai pengujian diarahkan dari masing-masing mandor dari setiap bagian (Pemetikan,  Produksi, dan Pengujian),” jelas Azqiya Fajriyani. Ditambahkan oleh Puspi, manfaat PKL dapat menambah pengetahuan tentang pengolahan teh, memahami proses alur pengolahan teh, mengetahui grade dari pucuk teh.”

Pagilaran merupakan perusahaan teh terbesar ke 2 di Indonesia dengan beberapa kebun teh plasma. PT. Pagilaran memproduksi 90% teh untuk di ekspor dan 10% untuk dipasarkan di dalam negeri. Area PT Pagilaran yang dikelola oleh Fakultas Pertanian UGM adalah Perkebunan, Perindustrian, Perdagangan, dan Konsultasi.

Pagilaran terus melakukan inovasi untuk menghasilkan jenis klon teh unggulan. PGL, merupakan salah satu jenis klon teh yang tengah dilakukan uji multilokasi sejak tahun 2006 lalu. Keunggulan PGL dibanding dengan teh yang sudah diproduksi Pagilaran sebelumnya, memiliki tingkat produksi tinggi dan tahan terhadap serangan cacar daun. Untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, Pagilaran memiliki kebun poliklonal seluas 2,5 hektar yang berhasil mengembangkan tujuh klon teh hasil silangan. Ketujuh jenis klon teh tersebut, meliputi SA 40, malabar 2, TRI 2025, PS1, Kiara 8, SKM 118, dan Cinyuruan.

PT Guna Citra Kartika, Jepara

Dr Nurhidajah dan Tim PKL Teknologi Pangan UNIMUS dan PT Guna Citra Kartika
Dr Nurhidajah dan Tim PKL Teknologi Pangan UNIMUS dan PT Guna Citra Kartika

Anggota tim PKL di PT. Guna Citra Kartika Kabupaten Jepara yang memproduksi seafood canning khususnya Rajungan adalah Nur Latifa, Siti Asropah, dan Muamar dengan Pembimbing akademik Dr Nurhidajah STP MSi. “Kami melaksanakan PKL pada 16 Januari-17 Febuari. Kegiatan terdiri dari mengikuti bagian Quality control atau pengawasan mutu produk, Higiene dan sanitasi. Pengalengan Rajungan memerlukan tinggak hygiene dan sanitasi yang ketat,“  jelas Siti Asropah. Ditambahkan, manfaat PKL memberikan pengalaman kepada mahasiswa praktek di industri pangan sehingga  mengetahui proses pengalengan Rajungan standar ekspor.

PT Guna Citra Kartika, sebuah perusahaan eksportir yang khusus bergerak di bidang ekspor hasil laut, berdiri sejak tahun 2012 dan terus berkembang hingga hari ini, fokus dalam memasarkan produknya ke luar negeri, dan telah memiliki sertifikasi ekspor seafood. Bekerjasama dengan beberapa brand dalam pemasaran produk, serta memiliki kualitas yang terbaik.

Selamat dan terus meningkatkan kualitas (Gus, admin).